Pekanbaru, - Penyelenggaraan Mubes LAM Riau ke-8 di Kota Dumai pada Kamis, 21 April 2022 telah dilakukan Ketua LAMR demisioner secara ilegal. Dalam Mubes LAM Riau ke-8 tersebut, Syahril Abubakar terpilih secara aklamasi sebagi Ketua Umum Dewan Pimpinan Agung (DPA) LAM Riau masa khidmat 2022-2027.
Padahal setelah peserta Mubes yang berasal dari 8 LAM Riau kabupaten/kota hanya mencalonkan nama Syahril Abubakar untuk menjadi Ketua Umum DPA LAM Riau.
Adapun 8 LAM Riau kabupaten/kota tersebut berasal dari Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kuantan Singigi, Indragiri Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir dan Siak.
Disamping memilih Ketua Umum, Mubes LAM Riau tersebut juga mengganti Dewan Pimpinan Harian (DPH) menjadi DPA yang tertuang di dalam AD/ART LAM Riau versi Mubes tersebut.
Faktanya, sebelum Mubes LAM Riau di Kota Dumai tersebut, Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau juga telah melaksanakan Mubes Luar Biasa (Mubeslub) LAM Riau pada 16-17 April 2022 di Kota Pekanbaru.
Sesuai AD/ART dan disebabkan selalu terjadi kekisruhan sepanjang SAB memimpin, maka diputuskan pada Mubeslub LAM Riau tersebut, Taufik Ikram Jamil terpilih sebagai Ketua Umum DPH LAM Riau.
Pemerhati politik adat dan kelestarian budaya Riau, Mulyadi, S.H, i, mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan Ketua demisioner tersebut adalah pelanggaran dan tindakan semena - mena melawan hukum secara AD/ART.
"Hal ini tidak bisa dibenarkan, dan justru membuat Marwah Melayu tercoreng, ", pungkas, Mulyadi.
Ditambahkannya, bila hal tersebut tidak ada teguran atau dilakukan pembiaran, maka ditakutkan akan dianggap pembenaran oleh masyarakat Melayu kedepannya.
"Seharusnya wajib ditegur dan ditindak agar tidak menjadi kebiasaan bagi mereka yang terlalu mengedepankan ego pribadinya, "jelasnya.
Di sisi lain, Syahril Abubakar pernah mengatakan Mubeslub yang dilaksanakan MKA LAM Riau di Kota Pekanbaru itu tidak sesuai dengan AD/ART LAM Riau.
Sudah saatnya SAB itu tidak mempermainkan para tokoh tetua Melayu, sadarlah, kasian anak Melayu selama ini terkorbankan dengan permainan politik dan kepentingan pribadi, " tambahnya, Jumat, 22 April 2022.
Penyebab diselenggarakannya Musyawarah Besar Luar Biasa Lembaga Adat Melayu Riau (Mubeslub LAMR) adalah tumpukan persoalan kronis yang malah terjadi bertahun-tahun.
"Mekanisme yang diatur dalam organisasi tersebut diambil untuk menyelamatkan LAMR bahkan kebudayaan Melayu untuk tidak terus tenggelam pada kesewenang-wenangan personal", tutupnya. (Mulyadi).